Kurikulum SMA Trensains Tebuireng Jombang


KURIKULUM SMA TRENSAINS TEBUIRENG
...................................................................................................................................

Penyelenggaraan pendidikan sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yaitu mewujudkan proses berkembangnya kualitas pribadi peserta didik sebagai generasi penerus bangsa di masa depan, yang diyakini akan menjadi faktor determinan bagi tumbuh kembangnya bangsa dan negara Indonesia sepanjang jaman.
Pesantren Tebuireng  berpandangan  bahwa untuk menjalankan amanat Undang-undang tersebut, sekolah sebagai lembaga pendidikan untuk menyiapkan kader bangsa, harus dirancang dan dikembangkan sebagai lembaga pembelajaran yang mampu menghasilkan generasi yang memiliki kecakapan hidup unggul dan mandiri. Tidak saja kecakapan hidup dalam kehidupan masyarakat lokal, regional dan nasional, tetapi juga internasional. Untuk itu, ciri-ciri karakteristik manusia yang berkecakapan hidup dimaksud harus dijadikan acuan dalam pengembangan dan pengelolaan pendidikan di sekolah. Ciri-ciri dimaksud adalah : berintegrasi moral yang tinggi, penyelesai masalah, pembelajar sepanjang hayat, komunikator yang efektif dan efisien, pribadi yang memahami diri sendiri, kolabolator yang baik, terampil menggunakan ICT, menguasai spesifik skills, produktif dan peduli terhadap lingkungan fisik, sosial dan kultural.
Untuk dapat menghasilkan generasi yang bercirikan sebagaimana di atas, perlu dikembangkan sekolah dengan kurikulum yang lebih komprehensif dengan menempatkan kecakapan hidup sebagai inti kurikulum. Untuk itu, sebagai lembaga pembelajaran, sekolah harus dikembangkan bersendikan empat pilar belajar, yaitu : learning know, learning to do, learning to life together, dan learning to be. Dengan bersendikan empat pilar tersebut diharapkan sekolah dapat mengembangkan potensi individu dan menjadikan setiap peserta didik menjadi dirinya sendiri, sehingga pembelajaran di sekolah akan menjadi proses memanusiakan manusia untuk menjadi manusia sejati dan seutuhnya.
Pesantren Tebuireng perlu mengembangkan dan mengelolah Sekolah Menengah Atas yang berorientasi pada pengembangan life skill secara utuh dan komprehensif sebagai wujud peran serta masyarakat secara aktif dalam mencetak kader bangsa yang unggul, mandiri dan cakap dalam menghadapi tantangan kehidupan global.
Selain itu, Pesantren Tebuireng menyadari akan pentingnya ilmu pengetahuan dan teknologi dalam mewujudkan proses berkembangnya kualitas pribadi peserta didik, serta didukung oleh keinginan luhur untuk mencetak generasi yang berakhlaqul karimah (berkarakter) melalui cara menggali, menafsirkan dan menerapkan ayat-ayat kauniyah yang ada di dalam Al Qur-an, Pesantren Tebuireng menghadirkan institusi pendidikan yang diberi nama Trensains. Trensains adalah kependekan dari pesantren sains dan merupakan sintesis dari pesantren dan sekolah umum bidang sains. Trensains tidak menggabungkan materi pesantren dan ilmu-ilmu umum sebagaimana pesantren modern. Trensains mengambil kekhususan pada pemahaman Al Qur-an dan Al Hadits, sains kealaman (natural science) dan interaksinya. Poin terakhir, interaksi antara agama dan sains merupakan materi khas trensains dan tidak ada dalam pesantren lain.
Trensains ini merupakan lembaga pendidikan setingkat SMA dengan kategori SMA mandiri yang sama sekali baru di Indonesia, bahkan mungkin di dunia, karena mata pelajaran mayornya adalah mempelajari, mendiskusikan, melakukan penelitian, dengan tujuan mengkajirahasia-rahasia yang terkandung dalam ayat-ayat kauniyah. Sementara ayat-ayat kauniyah di dalam al-Qur-an tidak kurang dari 800 ayat yang menunggu untuk dipelajari dan dikaji rahasianya.
Dalam pelaksanaananya, SMA Trensains Tebuireng Jombang  mengimplementasikan kurikulum 2013 dengan mengadopsi dan mengadaptasi kurikulum Cambridge serta kurikulumKearifan Pesantren Sains yang menjadi ciri khas SMA Trensains Tebuireng.
Selanjutnya kurikulum SMA Trensains Tebuireng disebut kurikulum Unifikasi yang memuat adaptasi dan adopsi ketiga kurikulum tersebut, yang terangkum pada Sistem Kredit Semester (SKS). Kurikulum unifikasi menitikberatkan pada pola interaksi antara  Al Qur'an dan Al Hadist dengan  mata pelajaran Sains kealaman, sehingga kemampuan bahasa arab dan inggris menjadi prasyarat dasar, selain para santri juga dituntut mempunyai kemampuan nalar matematik dan filsafat yang memadai.
 Kekhususan pada pemahaman Al Qur'an dan Al Hadist dan Sains kealaman (natural science) serta pola-pola interaksinya tidak ada pada konsep pesantren modern dan pesantren salaf, sehingga konsep tersebut menjadi ciri khas pada kurikulum Unifikasi SMA Trensains Tebuireng.
Struktur kurikulum SMA TRENSAINS Tebuireng terdiri dari mata pelajaran umum (MPU), mata pelajaran peminatan (MPP), dan mata pelajaran kearifan pesantren sains (MPKPS), struktur mata pelajaran tersebut dirancang untuk mempesiapkan generasi Islam yang unggul, berkompeten, dan berwawasan global. Selain itu untuk mencetak para ulama dan ilmuawan yang meliliki kedalaman filosofi serta keluhuran akhlaq.


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top