Blog Archive
- 
        ► 
      
2017
(45)
- ► 9 Juli - 16 Juli (23)
 
- ► 2 Juli - 9 Juli (15)
 
- ► 25 Juni - 2 Juli (7)
 
 
- 
        ► 
      
2016
(11)
- ► 29 Mei - 5 Juni (3)
 
 
- 
        ▼ 
      
2015
(209)
- 
        ▼ 
      
29 November - 6 Desember
(18)
- Tabligh Maulid Akbar di Pesantren Tebuireng Jomban...
 - Pawai Drum Band dan Kreasi Siswa SMP A. Wahid Hasy...
 - Atap Rumah Salah Satu Karyawan di SMA Trensains Te...
 - Seminar Nasi Pecel
 - Surga di Penjual Roti
 - MULUT KAKEK POCET
 - Nasehat Hadratusyaikh KH. M. Hasyim Asy’ari(1) “Be...
 - Teks Resolusi Jihad
 - Translit Khutbah Jum’at Oleh KH. A. Musta’in Syafi’i
 - KEUTAMAAN SHALAT MALAM
 - PERHITUNGAN AMAL DI HARI PEMBALASAN
 - Selangkah Lagi, Gus Dur jadi Pahlawan Nasional
 - Kunjungan Ibu Mensos ke Pesantren Tebuireng Jombang
 - Menko Maritim Dr. Rizal Ramli berziarah ke Makam G...
 - Rizal Ramli Bangga Gus Dur Bentuk Kementerian Lind...
 - Muntaber - Cak Jahlun
 - Lasykar Jamaah - Cak Jahlun
 - Santri Harus Mandiri !
 
 
- ► 26 Juli - 2 Agustus (1)
 
- ► 12 Juli - 19 Juli (27)
 
- ► 5 Juli - 12 Juli (10)
 
- ► 7 Juni - 14 Juni (1)
 
- ► 24 Mei - 31 Mei (11)
 
- ► 17 Mei - 24 Mei (20)
 
- ► 10 Mei - 17 Mei (14)
 
- ► 3 Mei - 10 Mei (5)
 
- ► 19 April - 26 April (37)
 
- ► 12 April - 19 April (34)
 
 - 
        ▼ 
      
29 November - 6 Desember
(18)
 
Cari Blog Ini
Label
- 
PERLENGKAPAN SANTRI BARU A. Pondok Putra NO JENIS BARANG JUMLAH KETERANGAN 1. PERLENGKAPAN PRIBADI a. Tas Sekolah b. ...
 - 
PROFIL SMA TRENSAINS TEBUIRENG PROFIL SMA TRENSAINS TEBUIRENG (PESANTREN SAINS) Oleh: Ust. Abdul Ghofur A. Profil SMA Trensains (...
 
Mengenai Saya
Lasykar Jamaah - Cak Jahlun
Suatu  hari Cak Jahlun menjadi Lasykar Jamaah. Tugasnya adalah mengatur  barisan sholat berjamaah, menegur santri yang tidur ketika wiridan, dan  memberikan sanksi bagi santri yang telat dan tidak berbaju putih. Ketika  sedang menjalankan tugasnya, mata Cak Jahlun tertuju pada santri yang  berbaju kotak-kotak di tengah masjid. Dihampirinya santri tersebut.  Dengan suara agak dibuat lebih garang ia berkata: “Hei ayo berdiri..”  namun si santri yang dituju tidak bergeming dari tempat duduknya. Sekali  lagi Cak Jahlun berkata: “Hei kamu yang berbaju kotak-kotak cepet  berdiri..” Lagi-lagi ucapan Cak Jahlun tidak dihiraukan. Tampaknya si  santri yang dituju tampak khusyuk wiridan. Melihat hal itu Cak Jahlun  menjadi agak emosi. Dijewernya si santri berbaju kotak tersebut dan  menariknya hingga berdiri. Setelah si santri tersebut berdiri alangkah  kagetnya Cak Jahlun ternyata si santri tersebut postur tubuhnya lebih  tinggi darinya. Belum hilang kaget Cak Jahlun, tiba-tiba tulang sendi  Cak Jahlun menjadi kaku karena ternyata si santri yang ia jewer dan  berdiri di hadapannya itu tak lain gurunya sendiri, USTAD HALIM……..  (F@R)


Tidak ada komentar: