Habiby87. Diberdayakan oleh Blogger.
Blog Archive
- 
        ▼ 
      
2017
(45)
- ► 9 Juli - 16 Juli (23)
 
- 
        ▼ 
      
2 Juli - 9 Juli
(15)
- Perlengkapan Santri Baru Pondok Putri Pesantren Te...
 - Perlengkapan Santri Baru Pondok Al- Mahfudz Tebuireng
 - Harta WarisOleh: M. A. Rohim, S.H., M.H.*Assalamua...
 - Viral Foto Hadratussyaikh KH. Hasyim Asy’ari, Ini ...
 - Gus Sholah Sebut Pemikiran KH. Hasyim Asy’ari Suda...
 - Lowongan Kerja Tenaga Pendidik di Pesantren Tebuir...
 - Rincian Biaya Daftar Ulang dan Biaya Bulanan di Po...
 - Rincian Biaya Daftar Ulang dan Biaya Bulanan di Po...
 - Panduan Pembayaran BRIVA di Pesantren Tebuireng Jo...
 - Hukum Menghadiri Undangan Pernikahan
 - Keindonesiaan dan Keislaman
 - TEBUIRENG 4 AL-ISHLAH KUALA GADING BATANG CENAKU I...
 - IPNU-IPPNU Jombang Bekali Kader dengan Ilmu Jurnal...
 - Waktu Pengambilan Ijazah SMA Trensains Tebuireng
 - Perlengkapan Santri Baru Pondok Putra Pesantren tE...
 
 
- ► 25 Juni - 2 Juli (7)
 
 
- 
        ► 
      
2016
(11)
- ► 29 Mei - 5 Juni (3)
 
 
- 
        ► 
      
2015
(209)
- ► 26 Juli - 2 Agustus (1)
 
- ► 12 Juli - 19 Juli (27)
 
- ► 5 Juli - 12 Juli (10)
 
- ► 7 Juni - 14 Juni (1)
 
- ► 24 Mei - 31 Mei (11)
 
- ► 17 Mei - 24 Mei (20)
 
- ► 10 Mei - 17 Mei (14)
 
- ► 3 Mei - 10 Mei (5)
 
- ► 19 April - 26 April (37)
 
- ► 12 April - 19 April (34)
 
 
Cari Blog Ini
Label
- 
PERLENGKAPAN SANTRI BARU A. Pondok Putra NO JENIS BARANG JUMLAH KETERANGAN 1. PERLENGKAPAN PRIBADI a. Tas Sekolah b. ...
 - 
PROFIL SMA TRENSAINS TEBUIRENG PROFIL SMA TRENSAINS TEBUIRENG (PESANTREN SAINS) Oleh: Ust. Abdul Ghofur A. Profil SMA Trensains (...
 
Mengenai Saya
IPNU-IPPNU Jombang Bekali Kader dengan Ilmu Jurnalistik
![]()  | 
| Pelatihan Jurnalistik | 
Dalam kegiatan Pesantren Ramadhan Bahagia 1438 H. di Islamic Center Masjid Baitul Mu’minin Jombang pada Sabtu-Ahad (17-18/06/2017), Pimpinan Cabang (PC) Iikatan Pelajar NU (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri NU (IPPNU) Jombang membekali kader-kadernya dengan ilmu jurnalistik.
Untuk materi ini, panitia mengundang dua  pemateri, yaitu Mantan Redaktur Jawa Pos, H. Nur Hidayat dan Kepala  Unit Penerbitan Pesantren Tebuireng, Ahmad Faozan.
Di depan kader-kader muda IPNU-IPPNU, H.  Nur Hidayat atau yang biasa disapa Gus Dayat menjelaskan bahwa  jurnalistik adalah kegiatan penyiapan, peliputan, penulisan dan  penyajian berita.
“Kalau mau menggeluti dunia jurnalistik,  harus mau keluar untuk mencari berita. Jika mencari berita, jangan  mencari berita karena suka atau tidak suka,” ungkap mantan ketua PW IPNU  Jawa Timur tahun 2003-2005 itu.
“Kalau pemuda IPNU IPPNU ditanya  bagaimana menjadi jurnalis? Jurnalis itu harus jujur, dan setia pada  fakta. Penting atau tidak menjadi seorang jurnalis? Jawabannya sangat  penting menjadi seorang jurnalis,” tambah pria yang kini dipercaya  mengurus bidang kehumasan di Pesantren Tebuireng itu.
“Dalam menyampaikan berita itu harus  menarik, dan berita itu harus menceritakan sesuatu yang baru. Misalnya  ada anjing menggigit orang, itu bukan berita. Tetapi jika ada orang  menggigit anjing itu bisa dinamakan berita,” jelas pria asal Mojokerto  itu.
Sementara itu, pada Ahad (18/06/2017),  Ahmad Faozan menyampaikan bahwa jurnalis yang baik adalah yang mengerti  kaidah-kaidah jurnalistik secara baik dan benar. Jika Gus Dayat fokus  pada news (berita), maka Ahmad Faozan fokus pada views seperti opini esai dan resensi.
Ia juga mengungkapkan manfaat menjadi  penulis, di antaranya karyanya akan abadi, dapat menyampaikan pemikiran  kepada banyak orang, dan dapat fleksibel dengan berbagai profesi. Jika  seseorang hanya ngomong saja, maka profesinya terbatas,” tambahnya.
Selain itu, menurutnya, kemampuan  menulis harus diasah, tidak terlalu fokus pada teori, dan memperbanyak  membaca. Namun, lanjutnya, modal yang paling penting untuk menulis,  yaitu memiliki kemauan terlebih dahulu.
“Empat kesusahan dalam menulis, tidak  memiliki kemauan, tidak memiliki tema, tidak memiliki waktu yang cukup,  dan tidak suka membaca,” ungkapnya.
Ia memaparkan pula tentang jenis-jenis artikel, seperti artikel  prediktif (prediksi masa depan), prestkriptif (penyuluhan terhadap  masalah), eksploratif (mengungkapkan fakta berdasarkan kajian),  deskriptif (menggambarkan masalah dengan tambahan opini), dan eksplantif  (memberi jawaban atas persoalan).Ia mengatakan bahwa menulis itu mudah  jika memiliki kesungguhan. “Menulis itu jalan dakwah potensial. Tebarkan  kata-kata positif dalam ruang medsosmu, mulai sekarang tulis status  yang positif,” pesannya.
Untuk itu ia berpesan agar para kader  IPNU-IPPNU, dalam meningkatkan motivasi menulis, harus banyak membaca  buku, diskusi, ikut kegiatan intelektual, dan sharing dengan penulis yang lebih mahir. “Setelah mendapat ide, maka tulislah. Yang penting dicatat,” pungkasnya.


Tidak ada komentar: