![]()  | 
Cak Jahlun Jalan-jalan | 
Cak Jahlun adalah orang yang katrok.  Ia belum pernah tahu mall. Ia ingin sekali melihat isi mall. Diapun  minta bantuan Paijo untuk mengantarnya jalan-jalan ke mall. Paijo  menyanggupinya.
Singkat cerita, Cak Jahlun dan Paijo  jalan-jalan di sebuah mall di Surabaya. Biasanya, orang pergi ke mall  bawa uang banyak. Tapi keduanya tidak bawa uang banyak, karena hanya  berniat jalan-jalan. Ketika memasuki sebuah toko pakaian, mereka  bersamaan dengan ibu yang kelihatan tajir.
Mereka pura-pura pilih pakaian.  Kebetulan ibu muda tersebut punya selera yang sama. Pilih sini ketemu,  pilih sana ketemu, akhirnya ibu itu menghardik mereka, supaya tidak  mengikutinya.
Keduanya lalu menjauh. Ketika di depan  kasir, kebetulan Cak Jahlun dan Paijo pas berada di belakang ibu muda  tadi. Tanpa diduga, ibu muda tersebut kehilangan dompetnya. Tanpa ba bi  bu lagi si ibu menuduh Cak Jahlun dan Paijo yang telah mengambil  dompetnya karena dari tadi mengikutinya terus. Seorang Ibu lain  mengusulkan agar tidak cepat menuduh dan memintanya untuk bertanya  kepada orang yang di rumah, mungkin ketinggalan. Tapi ibu muda itu tetap  ngotot menuduh Cak Jahlun dan Paijo yang telah mengambilnya.
Mendapat tuduhan seperti itu Cak Jahlun  pucat pasi takut bukan kepalang. Seumur-umur baru sekarang jalan-jalan  ke mall dan langsung dapat musibah.
Di dalam mall itu mereka berdua dimaki  habis-habisan. Pak satpam pun ikut membantu. Seorang bapak datang  menghampiri mereka. Ternyata dia suami ibu yang menuduh tadi. Dia  mengatakan kalau dompetnya terbawa olehnya.
Cak Jahlun dan Paijo merasa lega. Ibu  itupun meminta maaf. Karena tahu ibu itu tajir, Paijo mengajukan syarat  padanya. Ia minta ganti rugi sebesar Rp. 3.000.000 karena malu dituduh  dan dimaki di depan umum.
Cak Jahlun kaget dengan permintaan Paijo. Cak Jahlun berbisik kepadanya: “Apa tidak kebanyakan?”
“Santai aja, Cak. Dia orang kaya, harus dikasih pelajaran” jawab Paijo mantap.
Ibu itu menyetujuinya. Dompetnya dibuka,  lalu dihitungnya uang sebanyak 3 juta. Kemudian uang itu diserahkan  kepada Cak Jahlun. Merasa akan menerima uang, Cak Jahlun langsung  menengadahkan tangan hendak menerima. Namun tiba-tiba, tangannya terasa  sakit karena dipukul oleh ustadz Halim. ”Heh, bangun !!! Sudah shubuh!  Ayo sholat !!!” [F@R]


Tidak ada komentar: